Sungguh kagum trehadap “guru” yang sangat bijaksana memberi saya petuah tentang hidup dan permasalahan yang saya hadapi.
Guru saya menjelaska bahwa sebenarnya untuk bisa dinilai sebagai seorang bijak bukanlah pengetahuan ataupun pengalaman yang penting, tetapi bersedia lebih mementingkan kepentingan orang lain daripada dirinya sendiri.
Orang mulai dinilai bijak apabila ia sudah dapat manyadari kekosongan atau menghilangkan rasa egonya.
Bijaksana tidak bisa dilihat dari umur seseorang.
Bijaksana adalah suatu pola piker yang santun dan bertanggung jawab dalam melihat suatu masalah yang ada.
Bijaksana hanya bisa terwujud jika kita dapat mengendalikan emosi kita, dan melihat masalah dari berbagai kaca mata. Sehingga keputusan yang di ambil adalah keputusan yang santun dan bertanggung jawab.
Kebijaksanaan seseorang dapat di pengaruhi oleh lingkungan, masa lalu, pendidikan, dan iman. Tetapi menjadi bijaksana dapat dilatih, dipelajari, dan akhirnya dapat di amalkan.
Lalu bagaimana cara kita menjadi bijaksana ???
#. Selalu mengevaluasi diri apa adanya (kekuatan dan kelemahan) sebelum mengevaluasi orang lain, sekaligus mau mengakui kelemahan diri kita sendiri
#. Selalu memprioritaskan sumber daya secara optimum (tidak boros) tanpa merugikan pihak lain
#.Berempati terhadap orang lain yang sedang mengalami duka atau sukacita
#. Menahan emosi (bersabar dan menahan amarah) atas kritik orang lain tentang kita
#. Menjadi pendengar dan pembicara yang baik (ucapan, bahasa tubuh, kadar emosi)
#. Merespon pendapat orang lain tanpa harus menyakiti orang tersebut dan hendaknya memberi solusi jalan keluarnya
#. Berpenampilan murah senyum dan tidak kikir menghargai orang lain, sekaligus menghilangkan sifat menyakiti orang lain
#. Menunjukkan kerendahan hati namun tidak rendah diri kecuali di hadapan Yang Maha Kuasa
#. Selalu menambah ilmu pengetahuan utamanya agama dan memanfaatkannya demi orang-orang banyak selama ini
#. Mensyukuri segala apapun yang diberikan Yang Maha Kuasa kepada kita
#. Mengurangi rasa kesedihan atas kehidupan ang sangat keras, bersabar dan siap-siaplah menerima pertolongan yang segera datang dari Yang Maha Kuasa
Bijaksana bukan tuntutan tetapi seharusnya sudah interen bagi diri kita yang hidup dalam nbanyak ragam kehidupan. Karena kehidupan yang normaladalah adanya keseimbanan hidup.
Orang yang bijak akan saying terhadap sesama. Berbeda dengan orang0orang yang hidup penuh dengan kebencian, dimana kepuasan batinnya adalah menghancurkan orang lain. Dengan bisa bersikap bijaksana, kehidupan yang kita jalani akan lebih baik dan bermanfaat bagi kita.
Mari kita sama-sama mencoba menjadi lebih bijak dalam hidup dan kehidupan ini. “Tua itu pasti. Dewasa itu pilihan.”
nice....4jempol kuangkat tinggi-tinggi untukmu
BalasHapus